Pentingnya Sistem Pendingin Kipas Motor

Sistem Pendingin Kipas Untuk Motor

Source : google.com

Sistem pendingin yang digunakan pada sepeda motor berkapasitas 100 CC hampir tidak mengalami perkembangan teknologi canggih. Hal ini disebabkan karena kapasitas mesinnya kecil sehingga tidak berpotensi terjadi over heating. Tetapi untuk alam beriklim tropis, apalagi kondisi lalu lintas Jakarta yang selalu macet, ternyata mesin motor kecil pun memerlukan sistem pendingin. Pasti bukan teknologi radiator seperti pada mobil tetapi yang diterapkan pada mesin kecil tersebut.

Untuk jenis motor kecil, pendingin radiator tidak bisa bekerja maksimal, apalagi bila dikendarai di Indonesia. Karena lalu lintas yang padat tidak memungkinkan motor melaju kencang secara konstan sehingga putaran mesin turun naik. Akibatnya proses pendinginan pun tidak berjalan maksimal. Sistem pendingin radiator baru efektif bila mesin berputar konstan. Bisa juga ini terjadi pada jenis mesin besar seperti halnya yang diterapkan pada motor berkapasitas mesin lebih 750 CC.
Dalam kondisi iklim tropis, sistem pendingin tambahan untuk motor yang paling ideal adalah air fan cooling atau mudahnya dikenal sebagai pendingin dengan sistem kipas. Kipas ini akan berputar seiriang dengan tinggi rendahnya putaran mesin. Kipas berputar mengikuti magnet yang berfungsi pula sebagai rotor. Karena itu, meski pada putaran rendah maka kipas akan tetap menghembuskan angin secara baik kepada permukaan mesin.
Bukan hanya ampuh pada putaran rendah, pada putaran tinggi kipas ini juga akan bekerja maksimal. Jadi saat mesin motor bekerja melambat maka putaran angin tetap akan menghembus sesuai kondisi mesin yang tentunya tidak terlalu panas. Sementara saat mesin dipacu kencang, kipas pun akan ikut kencang sehingga proses pendinginan lebih maksimal.
Tetapi sistem ini cukup membebani putaran mesin sehingga akan mengurangi kinerja dan membuat mesin lebih boros bahan bakar. Untuk menyiasati kendala itu, belakangan banyak pabrikan motor yang mengembangkan pendingin kipas berbahan plastik.
Dibanding kerja radiator, sistem pendingin kipas untuk motor dinilai lebih efektif menjalankan tugas pendinginan. Ini karena hembusan angin dari kipas langsung meniup mesin. Prosesnya melalui bagian dalam cover mesin, lalu hembusan itu ditangkap blok liner silinder dan menuju ke silinder mesin.
Bagai paduan, kepala silinder motor memang dibuat dengan memiliki banyak sirip yang bertugas dapat segera melepas panas dengan cepat. Tetapi jenis mesin motor 2 tak tidak sesuai jika menggunakan sistem pendingin ini.
Sistem air fan cooling terdapat pada Yamaha Force 1 (biasa dikenal sebagai Power System Cooling), Suzuki Crystal (biasa disebut sebagai Jet Cooled), Tornado dan Satria. Sementara untuk motor jenis scooter yang konsisten dengan sistem itu adalah Vespa Piagio.

(Sumber : Otogenik.com)